Rosita, TKI Perempuan yang Berjuang Sendiri untuk Lolos dari Hukuman Pancung

Rosita, TKI Perempuan yang Berjuang Sendiri untuk Lolos dari Hukuman Pancung
Rosita saat diwawancarai di LSM Perempuan, Pejaten, Jakarta Selatan. Foto; Dhimas Ginanjar / JAWA POS
Jika Ruyati adalah TKI perempuan di Arab Saudi yang tewas setelah dihukum pancung, kisah yang dialami Rosita Siti Saadah ini berbeda. Sama-sama dituduh membunuh, Rosita justru berhasil lolos dari hukuman mati itu meski dengan berjuang sendiri. Bagaimana kisahnya?

 

 DHIMAS GINANJAR, Jakarta

KETIKA berbincang dengan Jawa Pos, ada yang agak aneh pada diri Rosita. Perempuan 31 tahun itu selalu berusaha menyembunyikan dua tangannya di balik meja. Dia semakin menyembunyikan tangannya ketika dilirik Jawa Pos.

 

Ada apa dua tanganmu? Ketika ditanya demikian, Rosita tidak langsung menjawab. Tak lama berselang, dengan agak ragu-ragu, dia menunjukkan bagian punggung dua tangannya yang menyerupai bekas kerutan. Seperti bekas luka bakar dan kulitnya tampak mengelupas.

 

"Luka ini ada sejak saya berada di penjara," kata Rosita kepada Jawa Pos dan beberapa wartawan lain di markas LSM Solidaritas Perempuan (SP), Jalan Siaga 2, Pejanten Barat, Jakarta, Kamis lalu (23/6).  

Jika Ruyati adalah TKI perempuan di Arab Saudi yang tewas setelah dihukum pancung, kisah yang dialami Rosita Siti Saadah ini berbeda. Sama-sama dituduh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News