RS Dibanjiri Pasien, China Sembunyikan Data Kasus Covid-19

RS Dibanjiri Pasien, China Sembunyikan Data Kasus Covid-19
Suasana antrean tes PCR massal di Sanlitun, Beijing, China, Rabu (18/5). Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

Dalam kondisi normal, hasil CT scan paru-paru tampak berwarna hitam.

Otoritas kesehatan di Beijing mengatakan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi sejak November didominasi oleh subvarian BF.7.

Rumah sakit dan klinik kesehatan di Beijing masih tertekan oleh meningkatnya kasus penularan subvarian baru dari Omicron tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di beberapa daerah lain, seperti Hebei, Hainan, Qingdao, dan Anhui.

Puncak lonjakan kasus COVID-19 di China diperkirakan akan terjadi pada musim mudik Tahun Baru Imlek pada Januari-Februari 2023.

Setelah melewati periode tersebut, China akan kembali normal, menurut pakar kesehatan setempat.

Bahkan di Beijing, tekanan pada fasilitas kesehatan sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan kondisi pada awal bulan ini.  

Sejak 7 Desember, otoritas China telah melonggarkan kebijakan antipandemi setelah mempelajari bahwa tingkat fatalitas Omicron lebih rendah dibandingkan dengan varian lainnya.(ant/dil/jpnn)

Sejak 7 Desember, otoritas China telah melonggarkan kebijakan antipandemi Covid-19 setelah mempelajari bahwa tingkat fatalitas Omicron lebih rendah


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News