RS Dibanjiri Pasien, China Sembunyikan Data Kasus Covid-19
Dalam kondisi normal, hasil CT scan paru-paru tampak berwarna hitam.
Otoritas kesehatan di Beijing mengatakan bahwa lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi sejak November didominasi oleh subvarian BF.7.
Rumah sakit dan klinik kesehatan di Beijing masih tertekan oleh meningkatnya kasus penularan subvarian baru dari Omicron tersebut.
Hal yang sama juga terjadi di beberapa daerah lain, seperti Hebei, Hainan, Qingdao, dan Anhui.
Puncak lonjakan kasus COVID-19 di China diperkirakan akan terjadi pada musim mudik Tahun Baru Imlek pada Januari-Februari 2023.
Setelah melewati periode tersebut, China akan kembali normal, menurut pakar kesehatan setempat.
Bahkan di Beijing, tekanan pada fasilitas kesehatan sudah mulai berkurang jika dibandingkan dengan kondisi pada awal bulan ini.
Sejak 7 Desember, otoritas China telah melonggarkan kebijakan antipandemi setelah mempelajari bahwa tingkat fatalitas Omicron lebih rendah dibandingkan dengan varian lainnya.(ant/dil/jpnn)
Sejak 7 Desember, otoritas China telah melonggarkan kebijakan antipandemi Covid-19 setelah mempelajari bahwa tingkat fatalitas Omicron lebih rendah
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Tinjau Progres Pembangunan BIH, Erick Thohir: Indonesia Siap Bersaing
- Mulus, Cewek-Cewek China Hantam Korea di Week 1 VNL 2024
- Sebelum Meninggal, Jhonny Iskandar Sempat Menolak ke Rumah Sakit Karena Hal Ini
- Mendag Zulhas Sebut Oil Tanker yang Dibeli dari China Ini Tak Layak, Bakal Dikembalikan
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Thomas Cup 2024 Jadi Momen Balas Dendam China kepada Indonesia