RSCM Kembangkan Laperoskopi

Pendonor Ginjal Bisa Cepat Beraktivitas Normal

RSCM Kembangkan Laperoskopi
RSCM Kembangkan Laperoskopi
"Teknik ini hanya untuk pendonor. Sedangkan untuk resipien tetap menggunakan teknik operasi umum dengan lubang yang lebar," ucapnya. Pada proses pemasangan ini, tidak bisa menggunakan peralatan yang menggantikan tangan dokter untuk memasang ginjal. Endang menjelaskan, pemasangan ginjal ini harus sempurna. Sehingga, mencegah terjadinya komplikasi pascaoperasi.

Staff Departemen Urologi FKUI-RSCM dr Chaidir A. Mochtar SpU PhD menuturkan, teknik terkini dalam cangkok ginjal ini cukup membantu untuk mendapatkan ginjal dari pendonor yang masih hidup. Dengan beberapa keunggulannya, dia yakin teknik laparoskopi ini berpotensi mendongkrak jumlah pendonor ginjal di tanah air. "Saat ini masih terdapat rentang yang luas antara kebutuhan pendonor ginjal dengan jumlah donor (resipien, Red)," ujar dia.

Dengan teknik laparoskopi ini, pendonor tidak perlu khawatir dengan hasil yang dicapai pascaoperasi. Menurut Chaidir, teknik ini bisa menurunkan angka kesakitan yang dialami pendonor setelah ginjalnya diambil. Selain itu, masa pemulihan juga relatif lebih cepat. Pendonor ginjal teknik laparoskopi ini diperkirakan hanya menjalani masa perawatan antara 3 hari - 5 hari. Bandingkan dengan teknik konvensional, dimana masa perawatan bagi para pendonor bisa mencapai 10 hari sampai dua minggu.

Chaidir mengatakan, di RSCM operasi pengambilan ginjal dengan teknik laparoskopi mulai dijalankan sejak November tahun lalu. Hingga saat ini, tercatat sudah ada enam kali transplantasi ginjal yang menggunakan teknik ini. Dia mengingatkan masyarakat, jika resiko kematian akibat mendonorkan ginjal sangat kecil. "Donor ginjal juga tidak akan mengubah tingkat harapan hidup," kata dia.

JAKARTA - Pelayanan medis tanah air terus berkembang. Upaya ini diantaranya untuk menekan eksodus masyarakat berobat ke negeri tetangga. Diantara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News