Ruang Rawat Inap RS Sultan Immanuddin Disulap Jadi Kamar Jenazah

Ruang Rawat Inap RS Sultan Immanuddin Disulap Jadi Kamar Jenazah
KAMAR JENAZAH: Di kamar inilah yang sebenarnya menjadi ruang rawat inap, kemudian dijadikan sebagai kamar jenazah dan Posko DVI. FOTO:SONY/KALTENG POS/JPNN.com

jpnn.com - PANGKALAN BUN - Pihak Rumah Sakit Sultan Immanudin (RSSI) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah  berusaha memberikan pelayanan maksimal dalam membantu proses evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Sedikitnya 200 orang, baik pegawai serta relawan dilibatkan. Selain itu sebanyak 60 ambulance milik rumah sakit hingga milik swasta ikut turun tangan.

Tidak hanya personel, pantauan Kalteng Pos (Grup JPNN.com), untuk mengantisipasi datangnya jenazah korban dalam jumlah cukup banyak, pihak RSSI menyulap ruang rawat inap sebagai kamar jenazah.

Direktur RSSI Pangkalan Bun dr Suyuti Syamsul kepada Kalteng Pos, Jumat (2/1) siang mengatakan, pihaknya mulai bekerja maksimal setelah dinyatakan sebagai posko evakuasi. Menurutnya, dalam mendukung proses evakuasi ini pihaknya melibatkan seluruh pegawai rumah sakit termasuk para relawan. Meskipun jumlahnya cukup banyak, kata Suyuti, dia bersykur semua dapat berkoordinasi dengan baik.

"Kami berupaya terus bekerja maksimal sehingga pelayanan yang diberikan maksimal. Kami juga sedikit memperketat pergerakan baik petugas dalam menjalankan tugas demi kerahasiaan para korban," ujarnya.(son/nto)


PANGKALAN BUN - Pihak Rumah Sakit Sultan Immanudin (RSSI) Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah  berusaha memberikan pelayanan maksimal dalam membantu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News