Rudal Palsu

Oleh Dahlan Iskan

Rudal Palsu
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Langkah itu, tulis mereka, langsung diikuti oleh blokade udara dan laut. Dan di hari ketiga teritorial darat Taiwan dikuasai. Gubernur baru provinsi Taiwan diangkat di hari ketiga itu.

Anda percaya?

Sulitlah menilai publikasi seperti itu. Bisa saja itu benar. Bisa jadi punya tujuan lain: justru yang akan terjadi itu jangan sampai terjadi.

Namun Tiongkok memang tidak pernah mundur dalam soal Taiwan. Upaya penggabungan Taiwan harus diusahakan –kalau perlu dengan kekerasan.

Begitulah amanat konstitusi Tiongkok. Tinggal waktunya kapan.

Selama ini Tiongkok memilih jalan damai. Sambil berharap partai yang pro-Tiongkok menang pemilu di Taiwan.

Memang Partai Kuomintang pernah menang, tetapi kalah lagi. Harapan agar Kuomintang dominan tidak pernah terjadi.

Tahun lalu sempat ada harapan lagi. Yakni ketika setahun sebelumnya partai pro-Tiongkok itu memenangi pilkada serentak di sana. Sudah dipastikan capres pro-Tiongkok pun akan menang di Pilpres 2019.

Amerika memiliki 11 kapal induk –sembilan di antaranya aktif. Tiongkok baru punya dua buah. Itu pun yang nomor 2 baru selesai dibuat tahun lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News