Rumah Autis, Tampung Anak Berkebutuhan Khusus dari Kalangan Duafa

Dinding Tripleks Sering Jebol Ditendang Siswa

Rumah Autis, Tampung Anak Berkebutuhan Khusus dari Kalangan Duafa
M. Nelwan (satu dari kiri) dan Ismunawaroh (kanan) dalam sebuah acara Rumah Autis, di Bekasi. Foto: Dok. Rumah Autis for Jawa Pos
Untung, pada akhir 2008 Utini mendapat informasi dari rekannya sesama penjual baju keliling bahwa ada tempat terapi autis gratis bagi kalangan duafa. Tanpa pikir panjang, Utini mendatangi Rumah Autis Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah Cabang Tanjung Priok. Akhirnya, Utini dan Yono bisa bernapas lega. "Eka diterima di sana dan bisa mendapat terapi tanpa dipungut biaya sedikit pun," ujar Utini.

 

Kisah Utini dan Yono hanyalah salah satu di antara ratusan kisah para orang tua yang anaknya ditampung di Rumah Autis itu. Rumah Autis memang merupakan lembaga nirlaba di bawah naungan Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (Cagar). Lembaga yang berdiri sejak 9 Desember 2004 tersebut memang mengkhususkan diri menangani dan membantu terapi anak-anak autis kaum duafa.

"Kami menyadari bahwa masih banyak anak autis dari kalangan miskin yang belum tertangani dengan baik. Karena itu, lewat Rumah Autis, kami berharap bisa membantu mereka," ujar Direktur Rumah Autis M. Nelwansyah di Rumah Autis Jatiasih, Bekasi.

 

Nelwan menguraikan, Rumah Autis bisa diwujudkan berkat peran empat pendirinya. Mereka adalah sepasang suami istri Deka Kurniawan dan Laeli Ulfiati serta dua terapis anak autis Henny Ma"rifah dan Ismunawaroh. "Empat orang itu yang sangat berperan dalam berdirinya Rumah Autis. Saya sendiri baru bergabung pada 2008 dan langsung diminta menangani manajemennya," ujar Nelwan.

 

Banyak anak berkebutuhan khusus dari keluarga kurang mampu yang tak tertangani dengan baik. Tergerak melihat kondisi itu, beberapa orang mendirikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News