Rumah Milik Sandi Sute dekat Pantai Itu Rata dengan Tanah

Rumah Milik Sandi Sute dekat Pantai Itu Rata dengan Tanah
Satu jenazah dievakuasi di Pantai Talise, Palu, Sabtu (29/9) akibat tsunami. Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com - Sandi Sute, Fachri Abdi Ramadhan, dan Witan Sutan Sulaeman, tiga pesepak bola asal Palu, cemas memikirkan nasib keluarganya pascagempa dan tsunami.

Farid S. Maulana, Jakarta

JUMAT(28/9) mungkin adalah hari yang paling diingat oleh Sandi Sute. Hatinya hancur berkeping-keping kala mendengar berita tentang gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala.

Apalagi, setelah dia mendapat kiriman foto-foto kerusakan pada kampung halamannya, di Jalan Tanantovea, Donggala. Fisiknya yang sudah terkuras usai melakukan latihan dengan Persija Jakarta di Lapangan Sutasoma, semakin drop karena harus memikirkan nasib keluarganya di sana.

’’Setelah saya dengar berita itu, saya langsung telepon keluarga di Palu. Tapi, tidak ada yang aktif,’’ kata Sandi panik. Sandi resah memikirkan keluarganya, yakni orang tua dan anak paling bungsunya yang berusia tiga bulan. ’’Istri dan anak saya yang pertama kan di Jakarta,’’ tuturnya.

Karena tak ada yang bisa dikontak, yang bisa dilakukan Sandi hanyalah menonton dan membaca berita saja. ’’Melihatnya sedih sekali. Saya terus berdoa agar diberi keselamatan untuk keluarga di sana,’’ papar gelandang 26 tahun itu.

Rumah Milik Sandi Sute dekat Pantai Itu Rata dengan Tanah

Kegelisahan itu pun berakhir ketika salah satu rekannya yang tinggal di dekat rumah Sandi menghubunginya kemarin (29/9) siang. Dalam percakapan singkat tersebut, dia diberitahu orang tua dan anak bungsunya selamat.

Rumah milik pemain sepak bola Sandi Sute yang dibangun di dekat pantai di Donggala sudah rata dengan tanah diterjang gempa dan tsunami.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News