Rupanya Ini Makna 'Cap Jempol' di Ribuan Amplop Bowo Sidik

Rupanya Ini Makna 'Cap Jempol' di Ribuan Amplop Bowo Sidik
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan konpres OTT KPK terhadap anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso, Jakarta, Kamis (28/3). KPK menetapkan 3 tersangka dan barang bukti uang 8, 4 Miliar. Ilustrasi : Fedrik T/Jawa Pos

jpnn.com, JAKARTA - Kuasa hukum Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk mengungkap makna di balik 'cap jempol' dari amplop serangan fajar yang disita KPK.

Bowo yang merupakan anggota DPR RI Fraksi Golkar nonaktif terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap distribusi pupuk.

Saat penangkapan, petugas menyita 400 ribu amplop yang belakangan diketahui untuk serangan fajar atau politik uang.

Terkait 'cap jempol' di amplop yang disita oleh KPK, Saut menyatakan itu hanya sebuah simbol sebagai tanda bahwa serangan fajar sampai sesuai dengan tempat yang dituju.

BACA JUGA: Nusron Wahid Terseret Amplop Kode 'Cap Jempol', Begini Respons Golkar

“Sebagai tanda saja (cap jempol). Saya minta supaya bowo kooperatif,” tutur Saut.

Bowo Sidik mulai ‘bernyanyi’ dan menyebut otak di balik penyiapan amplop tersebut.

Bowo membeberkan bahwa Nusron Wahid yang memintanya menyiapkan 400 ribu amlop putih yang berisikan uang. Dugaan KPK amplop berisikan uang itu akan digunakan Bowo sebagai amunisi serangan fajar agar bisa maju kembali sebagai anggota legislatif.

Kuasa hukum Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk mengungkap makna di balik 'cap jempol' dari amplop serangan fajar yang disita KPK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News