Rupiah Hari Ini Ambrol Lagi, Anjlok 54 Poin
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (4/10) melemah 0,35 persen atau 54 poin.
Mata uang Garuda anjlok menjadi Rp 15.634 per USD dari sebelumnya Rp 15.580 per USD.
Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap USD yang melanjutkan penguatan pascadata tenaga kerja Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLT) AS, yang lebih kuat dari perkiraan.
"JOLT menunjukkan lowongan pekerjaan sebesar 9,61 juta versus ekspektasi 8,8 juta," ujar dia ketika dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, data JOLT yang menyusul serangkaian data ekonomi kuat AS lainnya akhir-akhir ini memicu ekspektasi akan suku bunga The Fed yang lebih tinggi, sehingga berpotensi melemahkan rupiah hingga akhir tahun.
Misalnya pada Senin (2/10), data indeks Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS dari The Institute for Supply Management (ISM) pada September 2023 menunjukkan pemulihan naik ke angka indeks 49,0 dari sebelumnya 47,7.
"Dalam negeri belum ada yang bisa mendukung rupiah. Revisi PP (Peraturan Pemerintah) DHE SDA (Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam) masih perlu waktu untuk meningkatkan cadangan devisa Indonesia," ucap Lukman.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menganggap pengaruh dari ekspektasi suku bunga tinggi akan berlanjut hingga akhir tahun.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi (4/10) melemah 0,35 persen atau 54 poin.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru