Rupiah Melemah Lagi saat Menunggu Rilis Data PDB Amerika Serikat

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis, dibuka melemah di tengah pasar menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2024 Bank Sentral AS final estimate.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah turun 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp 16.421 per USD dari sebelumnya sebesar Rp 16.413 per USD.
"Selain mempertimbangkan pelemahan yen Jepang, pelaku pasar juga menantikan rilis data ekonomi AS yakni PDB kuartal I-2024 final estimate dan jobless claim pada malam ini," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, di Jakarta, Kamis.
Depresiasi yen Jepang dipengaruhi oleh berlanjutnya kekhawatiran atas perbedaan suku bunga Jepang dan negara-negara lain.
Pelemahan yen Jepang juga dipengaruhi oleh tren pelemahan yuan Tiongkok dalam lima hari terakhir.
Mempertimbangkan pergerakan yen Jepang, investor khawatir Kementerian Keuangan Jepang akan melakukan intervensi signifikan pada sesi hari ini.
Josua menyebut dari domestik, obligasi Pemerintah Indonesia diperdagangkan beragam pada Rabu (26/6), di tengah depresiasi rupiah.
Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat sebesar Rp 18,58 triliun, lebih rendah dibandingkan perdagangan Selasa (25/6), sebesar Rp 38,40 triliun.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD pada perdagangan Kamis, dibuka melemah di tengah pasar menunggu rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2024
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025