Saat Banjir Bandang Datang Neni Sedang Menyiapkan Sarapan, Ya Allah, Astagfirullah...
Masker juga belum sempat pakai. Pikiran Neni hanyalah menyelamatkan diri bersama dengan keluarganya. Ia pun berlari. Tak henti pula bibirnya bergumam. Mengucap kalimat tayyibah, istigfar.
“Ya Allah, astagfirullah, ya Allah,” ceritanya kepada radarbogor.id, Selasa (19/1).
Lama berlari, nafasnya tersengal. Ia pun akhirnya behenti sejenak. Sembari melihat ke belakang.
“Airnya cokelat. Banyak tanah dan lumpur. Ada batang pohon juga,” tutur Neni.
Tak lama ia pun tiba di pengungsian. Di sana ia diberikan masker gratis oleh petugas. “Iya ini masker dikasih petugas tadi,” ujarnya.
Neni menceritakan, banjir bandang tidak hanya sekali terjadi. Hujan yang mengguyur kawasan Puncak, Kabupaten Bogor sejak Senin (18/1/2021) malam sempat membuat banjir. Namun tidak sebesar dengan yang terjadi pada Selasa pagi.
“Malam sempat banjir juga. Tapi yang paling besar pagi ini,” katanya.
Ia pun mengaku cukup trauma. Namun Neni hanya bisa pasrah. Wanita yang berprofesi sebagai pemetik teh itu hanya bisa berdoa dan meminta pertolongan dari Allah semata.
Suara gemuruh air terdengar. Bercampur dengan teriakan suara orang. Sambil berlari Neni mengucap istigfar.
- BPBD DKI Sebut Banjir Terjadi di 18 RT Jakarta Timur
- Hujan Deras, 7 Ruas Jalan di Jakarta Tergenang Banjir, Berikut Lokasinya
- Cuaca Hari Ini, Waspada Hujan hingga Banjir saat Mudik Lebaran
- Gorontalo Utara Diterjang Banjir, Satu Unit Rumah Hanyut Terbawa Arus
- PKB Bantu Warga Terdampak Banjir di Demak, Cak Imin Salurkan Zakat Mal
- Arus Mudik di Jalur Pantura Kaligawe Semarang Terganggu Banjir