Saatnya Bikin Kapok Agen Asing di Indonesia

Saatnya Bikin Kapok Agen Asing di Indonesia
Saatnya Bikin Kapok Agen Asing di Indonesia

jpnn.com - JAKARTA - Empat operator seluler di Indonesia disebut dalam pemberitaan tentang operasi penyadapan terhadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono oleh Directorate Signals Defense (DSD) Australia. Operator yang disebut itu adalah Telkomsel, Indosat, Excelcomindo dan Hutchison 3.

Bahkan, DSD mengantongi call data record (SDR) tentang catatan komunikasi di handphone SBY. Salah satu nama yang juga masuk dalam sadapan DSD adalah Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H Wibowo, harusnya Presiden SBY bertindak tegas untuk merespon aksi penyadapan itu. "Ini bukan soal SBY, Ani Yudhoyono atau Hatta sebagai pribadi. Ini kedaulatan negara," kata Dradjad saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/11).

Mantan anggota DPR RI itu menambahkan, sikap tegas terhadap pemerintah Australia perlu diambil agar Indonesia tetap dihormati sebagai negara berdaulat. Dradjad pun mencontohkan sikap tegas Kanselir Jerman Angela Merkel terhadap pemerintah AS karena telah disadap.

Pria yang pernah tinggal di Australia untuk menempuh program master dan doktoral di University of Queensland itu menambahkan, langkah tegas Merkel terhadap aksi penyadapan AS telah membuat kedaulatan dan kewibawaan Jerman tetap terjaga. "Harus diingat, yang disadap itu bukan Pak SBY yang pensiunan TNI dengan pangkat jenderal, tapi Presiden RI,'"tegasnya.

Tak hanya itu, Dradjad juga menyarankan pemerintah memanggil direksi dan manajer di empat perusahaan seluler yang disebut dalam dokumen penyadapan DSD itu. Menurutnya, harus ada upaya untuk membuat kapok agen-agen asing di Indonesia.

"Gerebek aktivitas CDR mereka. Ini saatnya kontraintelijen BIN dan Polri bergerak," cetusnya. "Jika ada dugaan staf teknis hingga direksi mereka mengetahui sadapan itu, tangkap mereka. Tidak mungkin mereka (Australia red) bisa menyadap tanpa kolaborator dari Indonesia," pungkasnya.(ara/jpnn)

JAKARTA - Empat operator seluler di Indonesia disebut dalam pemberitaan tentang operasi penyadapan terhadap pembicaraan telepon Presiden Susilo Bambang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News