Saatnya Indonesia Ambil Alih Pengembangan Islam

Saatnya Indonesia Ambil Alih Pengembangan Islam
Saatnya Indonesia Ambil Alih Pengembangan Islam
Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa sebagai negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi dan kekuatan dahsyat untuk mengembalikan kejayaan Islam, seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Namun dia mengingatkan kekuatan itu tidak akan pernah terwujud jika sesama muslim sendiri masih berkubang dalam suasana saling menyalahkan dan mengkafirkan.

Umar Shihab juga menyerukan pentingnya kelompok-kelompok Islam yang berbeda untuk saling mempelajari khazanah mazhab masing-masing. Menurutnya, hanya dengan saling belajar, maka akan tercipta saling memahami.

"Ada dua masalah yang menyebabkan Islam terpecah, yakni kebodohan dan fanatisme. Itu yang harus kita lawan," kata kakak kandung Prof Dr KH Quraish Shihab ini.

Umar juga meluruskan bahwa MUI pusat pernah mengeluarkan fatwa bahwa Syiah adalah ajaran sesat. Dia mengakui pada tahun 1984 lalu pernah ada rekomendasi dari MUI untuk mewaspadai ajaran Syiah karena berbeda dengan Sunni yang dianut mayoritas muslim Indonesia. Tetapi rekomendasi itu bukan fatwa sesat. Itu pun rekomendasi tersebut sudah dianggap sudah tidak sesuai dengan konteks saat ini.

MAKASSAR - Indonesia sebagai negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia seharusnya mengambil peran sentral dalam tugas-tugas pengembangan Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News