Sabun Jadi Pelarian untuk Siasati Istri Dominan

Sabun Jadi Pelarian untuk Siasati Istri Dominan
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

Sempat suatu saat Donwori mengantar Karin periksa ke dokter. Tidak ada masalah apa-apa pada organ intim istrinya itu.

Pendapat dokter justru membuat Donwori berbunga-bunga. "Doktere ngomong, lek jarang digawe, tambah loro pas berhubungan soale mundak sempit (dokter bilang, kalau jarang dipakai akan bertambah sakit pas berhubungan karena tambah sempit, red),” tutur Donwori.

Selama tujuh tahun terakhir, Donwori bisa menghitung berapa kali ia berindehoi dengan Karin. Mau tak mau, Donwori harus bersiasat demi menyalurkan libidonya.

Terkadang Donwori berupaya membujuk Karin. Kalaupun Karin mau, kelihatannya juga terpaksa dan berbuah amarah.

Ketika Karin marah maka efeknya bagi Donwori bisa lama. Sebab, Karin akan mendiamkan Donwori selama berhari-hari.

Walakin, Donwori tak mau jajan di luar untuk memuaskan birahinya. “Awak dewe iki lanang apik-apik (aku ini lelaki baik-baik, red),” kilahnya.

Donwori mengatakan, pengasilan dari profesinya sebagai sales tak mencukupinya untuk membayar pekerja seks komersial (PSK). Dia juga punya tanggungan anak yang masih kecil.

Walakhir, Donwori memilih sabun sebagai solusinya. Dia memuaskan diri sendiri jika sudah tak kuat menahan birahi.

Pria normal tentu punya libido dan berusaha menyalurkannya. Namun, tekanan dan kondisi yang tak memungkinkan kadang harus disiasati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News