Salat di Jalan, Main Gitar Tengah Malam, Dicurigai Berpaham ISIS

Salat di Jalan, Main Gitar Tengah Malam, Dicurigai Berpaham ISIS
Salat di Jalan, Main Gitar Tengah Malam, Dicurigai Berpaham ISIS

Sementara Ketua RW 24 Cilaja, Edi menambahkan, pihak Padepokan Galur Sunda tidak pernah melaporkan kegiatannya kepada dirinya selaku Ketua RW.

Kegiatan yang dilakukan oleh pihak Padepokan Galur Sunda seperti mengaji, pencak silat, mondar-mandir membawa air, bermain gitar tengah malam dan bernyanyi-nyanyi tengah malam.

“Terus terang saya jadi heran, kenapa tertutup dan kami khawatirkan menganut paham ISIS, ya ada kegiatan pencak silat itu, menutup diri, bernyanyi malem-malem. Jangan sampe warga kami bergejolak untuk mengusir padepokan tersebut. Makanya kami minta kepada pihak kepolisian agar meminta penjelasan terhadap padepokan tersebut, makanya saya hadir dalam acara ini,” tandasnya.

Sedangkan pimpinan Padepokan Galur Sunda Ali Abdul Hajid mengatakan, tidak ada yang salah dengan ajarannya karena sudah sesuai dengan kaidah-kaidah Islam.

Walaupun muridnya memang ada yang salat Jumat di jalan, bernyanyi tengah malam dan juga bermain gitar malam-malam, termasuk juga pencak silat, yang merupakan kegiatan padepokan.

“Saya rasa ajaran saya sah-sah saja, ketika padepokan saya pindahkan dari Bunihayu ke Cilaja karena warga gak berkenan dengan kehadiran kami, makanya pindah ke Cilaja,” katanya.

“Saya gak terima dengan fitnahan-fitnahan, jika ada masyarakat yang memfitnah kami lagi maka kami akan mengkasuskan masalah ini. Jika kami didesak untuk membubarkan diri, lalu pembubaran seperti apa? Ajaran kami gak sesat, cuma berbeda saja,” pungkasnya.(ygo/man/sam/jpnn)


SUBANG - Keberadaan Padepokan Galur Sunda, yang dianggap beraliran sesat, masih menjadi menjadi perbincangan hangat di Subang. Majelis Ulama Indonesia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News