Salat Istikharah demi Prestasi Anak Didik

Salat Istikharah demi Prestasi Anak Didik
Salat Istikharah demi Prestasi Anak Didik
"Saya sampai mohon berkali-kali untuk tidak membawa anak-anak ini ke polisi. Mereka semua sudah nangis ketakutan. Saya juga jengkel. Tapi, mereka cuma anak-anak miskin yang ingin memiliki barang-barang itu dan nggak punya uang. Apa saya tega membiarkan mereka dibawa ke polisi"? kenang pengajar bahasa Inggris SMKN 39 itu.

 

Menyikapi permasalahan perilaku anak didiknya, Novin dan guru-guru yang lain getol memberikan pengetahuan agama. Mulai kegiatan bimbingan baca Alquran seminggu sekali, pesantren kilat, hingga ceramah keagamaan. Selain itu, mereka dibekali keterampilan tangan, memasak, dan komputer. "Ini saya sedang merencanakan mengadakan program praktik kerja lapangan (PKL) untuk murid-murid saya. Denga begitu, mereka punya keterampilan kerja saat melanjutkan ke SMA atau SMK nanti," katanya.

 

Selain perilaku, persoalan dana pendidikan yang minim menjadi perhatian. Novin yang mengelola SMP Terbuka Johar Baru sejak 2007 awalnya tidak kebagian dana biaya operasional pendidikan (BOP) dan biaya operasional sekolah (BOS) yang disalurkan dari sekolah induk, SMPN 28. Selama dua tahun Novin hanya menerima gaji guru pamong dan peralatan belajar-mengajar yang dibutuhkan.

 

Wanita murah senyum itu awalnya tidak tahu bahwa SMP terbuka berhak menerima BOS dan BOP. Begitu dirinya tahu, Novin berjuang untuk mendapatan dua dana tersebut. Bahkan, risikonya dia dimusuhi banyak pihak yang diduga "menyunat" dana tersebut.

 

NOVIN Widyawati, satu di antara sekian banyak orang yang peduli dengan dunia pendidikan tanah air. Dia concern dengan pendidikan anak-anak miskin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News