Sales Mobil Mewah Melambat
NUSA DUA - Penjualan mobil mewah sedikit melambat pada 2014. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penjualan mobil kelas premium itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Di antaranya, 2014 merupakan tahun politik, kurs rupiah yang terus melemah, serta berkaitan dengan pajak kendaraan.
"Namun, Oktober lalu penjualan kami sudah masuk paling tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Menurut Deputy Director Corporate Communication and External Affair Mercedes-Benz Indonesia (MBI) Elvera N. Makki di sela media gathering di Nusa Dua, Bali.
Dia optimistis, pada November dan Desember penjualan akan melampaui tahun sebelumnya.
Soal persaingan di pasar mobil mewah, Manager Product Management MBI Yudi Lesmana menyatakan, pihaknya punya pasar berbeda. Yakni kalangan eksekutif, premium, dan konvensional yang loyal.
Sedangkan mobil mewah lain seperti supercar memiliki pasar sendiri. "Mobil premium tetap tumbuh sesuai karakteristik pasar Indonesia," tegasnya.
Untuk segmen kendaraan niaga, MBI sudah melakukan perakitan dan karoseri di Indonesia. Bila penjualan meningkat, terbuka kemungkinan memproduksi di Indonesia.
"Hal itu menguntungkan karena bisa menekan pajak," tegas Director of Sales Commercial Vehicle MBI Olaf Petersen saat memperkenalkan bus Mercedes-Benz OC 500 RF 2542 dan Springter 315 CDI.
Deputy Director Bus and Van Sales MBI Adri Budiman mengatakan, potensi pasar Indonesia cerah. Bahkan, kenaikan harga BBM tidak banyak berpengaruh.
"Untuk segmen bawah memang sulit. Namun untuk segmen atas tidak ada masalah. Sebab, kenaikan BBM disertai kenaikan harga karcis," ujarnya. (nda/oki)
NUSA DUA - Penjualan mobil mewah sedikit melambat pada 2014. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penjualan mobil kelas premium itu menurun dibandingkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bea Cukai Magelang Bergerak Aktif Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Triwulan I 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Moncer
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pra-Penjualan LPKR Mencapai Rp 1,5 Triliun di Kuartal I/2024
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching