Sambut Kostratani, Gubernur NTT Harapkan Ada Transfer Knowledge ke Petani

Sambut Kostratani, Gubernur NTT Harapkan Ada Transfer Knowledge ke Petani
Kementan melakukan penguatan Kostratani Nusa Tenggara Timur. Foto: Humas BPPSDMP

"Saat ini diketahui NTT merupakan Provinsi termiskin dan mata pencaharian sebagian besar masyarakat NTT ada di bidang pertanian dan peternakan yaitu sebesar 60 persen dari jumlah masyarakat yang ada," ujar dia.

Dia menyebut, kehadiran Kementan melalui strategi-strategi pembangunan akan sangat mendorong dan mendukung NTT untuk keluar dari situasi sulit.

Dia juga mengatakan, harus memanfaatkan kunjungan pemerintah pusat untuk transfer knowledge.

“Apa yang telah dilakukan di Sumba Tengah dan Belu dengan mempergunakan bendungan-bendungan yang telah dikerjakan oleh pemerintah pusat akan sangat membantu dan juga kami akan terus berlatih," ungkap dia.

Selain itu, Viktor menyebutkan, dengan transfer knowledge ke depannya NTT dapat membuat dan melakukan program yang sama untuk peningkatan kualitas hidup para petani NTT.

Sementara itu, lanjut dia, terkait Food Estate (lumbung pangan) Viktor menjelaskan bahwa sudah ada 15 ribu hektar lahan di Sumba Tengah yang dijadikan sebagai kawasan tersebut dan 12.000 hektar di Belu yang diharapkan menjadi tempat pembelajaran bagi para petani.

"Untuk bendungan yang sudah ada akan dikelola dan dibuat pipa agar pemanfaatan air menjadi lebih optimal," kata dia.

Viktor menilai, untuk mewujudkan pertanian kearah yang lebih maju maka elemen yang perlu diperhatikan adalah SDM Pertanian itu sendiri.

Kementerian Pertanian (Kementan) semakin giat melakukan penguatan Kostratani di 1.465 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), Termasuk juga penguatan Kostratani di Nusa Tenggara Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News