Sampoerna Raup Rp 95,5 Triliun

Sampoerna Raup Rp 95,5 Triliun
Ilustrasi. Foto: Radar Bromo/JPNN

Tak hanya itu, jumlah liabilitas atau kewajiban perusahaan juga naik 39,06 persen menjadi Rp 8,33 triliun dari posisi sebelumnya Rp 5,99 triliun.

Lonjakan beban dan liabilitas itu, perusahaan sukses menumbuhkan total aset menjadi Rp 42,5 triliun, naik 11,81 persen dari sebelumnya Rp 38,01 triliun.

Keputusan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dan cukai hasil tembakau (CHT) diyakini tidak akan membuat kinerja emiten rokok besar turun hingga akhir 2017.

Beban baru dari dua instrumen fiskal itu akan ditutupi dengan menaikkan harga jual rokok untuk menjaga margin pendapatan.

”Industri rokok besar tetap tumbuh,” beber analis Panin Sekuritas Frederik Rasali.

Laba bersih HM Sampoerna dan Gudang Garam (GGRM) tidak bakal terpengaruh. Artinya, akan tumbuh meski industri rokok tengah dihadapkan pada dua tantangan itu.

Maklum, dua emiten itu cukup kuat dari sisi permodalan dan mengapling kapitalisasi pasar terbesar untuk emiten rokok.

”Mungkin regulasi itu berpengaruh pada Wismilak Inti Makmur (WIIM). Perusahaan rokok tidak tercatat akan terbebani dan saling berebut pangsa pasar,” tambahnya. (far)


H.M. Sampoerna (HMSP) mendulang laba bersih sejumlah Rp 12,76 triliun pada tahun lalu.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News