Samurai Biru
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Aksi protes tutup mulut itu mendapat protes luas dan keras dari suporter Jerman.
Banyak suporter yang bereaksi lewat akunnya di Twitter. "Jerman pantas mendapatkannya karena begitu terobsesi dengan ban lengan pelangi dan politik," tulis seorang suporter.
"Jangan teralihkan oleh politik dan mainkan saja sepak bola Anda. Semua sinyal kebajikan yang tidak perlu ini tidak membantu Anda menang. Jerman seharusnya memenangkan ini," tulis suporter lain.
Sikap tidak hormat Jerman juga dipertunjukkan di lapangan.
Pemain belakang Jerman Antonio Rudiger menjadi sorotan karena sikapnya yang arogan, tidak respek, dan meremehkan pemain lawan.
Momen aksi arogan Rudiger itu terjadi saat Jerman tengah unggul 1-0. Rudiger beradu sprint dengan Takuma Asano yang berusaha mengejar bola.
Merasa dirinya lebih cepat dan lebih kuat dibanding Asano, Rudiger sengaja memperlambat larinya dengan mengangkat paha lebih tinggi seperti mengolok-olok pemain Jepang yang memiliki tubuh lebih kecil.
Ironinya justru Asano yang kemudian mempermalukan pemain-pemain belakang Jerman. Dia mendapat bola di sisi kiri pertahanan Jerman.
Kekalahan timnas Jerman terhadap Jepang dinilai pantas oleh netizennya. Sebab, netizen melihat Der Panzer hanya fokus pada aksi politik ketimbang pertandingan.
- VNL 2024: Cewek-Cewek Jepang Masih Penuh Pesona, Jerman Menderita
- Peneliti TSRC Sebut Kompleksitas Pemilu 2024 Munculkan Fenomena Split-Ticket Voting
- Setelah Turki, Bulgaria jadi Korban Keganasan Jepang di VNL 2024
- Live Streaming VNL 2024 Bulgaria Vs Jepang, Ini yang Sedang jadi Buah Bibir
- Japan Pavilion Unjuk Gigi di World Water Forum 2024 Bali
- VNL 2024: Jepang Vs Turki 3-2, Juara Bertahan Tumbang