Samurai Biru
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Aksi protes tutup mulut itu mendapat protes luas dan keras dari suporter Jerman.
Banyak suporter yang bereaksi lewat akunnya di Twitter. "Jerman pantas mendapatkannya karena begitu terobsesi dengan ban lengan pelangi dan politik," tulis seorang suporter.
"Jangan teralihkan oleh politik dan mainkan saja sepak bola Anda. Semua sinyal kebajikan yang tidak perlu ini tidak membantu Anda menang. Jerman seharusnya memenangkan ini," tulis suporter lain.
Sikap tidak hormat Jerman juga dipertunjukkan di lapangan.
Pemain belakang Jerman Antonio Rudiger menjadi sorotan karena sikapnya yang arogan, tidak respek, dan meremehkan pemain lawan.
Momen aksi arogan Rudiger itu terjadi saat Jerman tengah unggul 1-0. Rudiger beradu sprint dengan Takuma Asano yang berusaha mengejar bola.
Merasa dirinya lebih cepat dan lebih kuat dibanding Asano, Rudiger sengaja memperlambat larinya dengan mengangkat paha lebih tinggi seperti mengolok-olok pemain Jepang yang memiliki tubuh lebih kecil.
Ironinya justru Asano yang kemudian mempermalukan pemain-pemain belakang Jerman. Dia mendapat bola di sisi kiri pertahanan Jerman.
Kekalahan timnas Jerman terhadap Jepang dinilai pantas oleh netizennya. Sebab, netizen melihat Der Panzer hanya fokus pada aksi politik ketimbang pertandingan.
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- Hasil Semifinal Sudirman Cup 2025: China Mengerikan, Jepang Hancur
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Pelaku Pencurian Identitas di Kota Bandung Ditangkap Polisi, Motifnya Bikin Geleng Kepala