Santri Tewas Dianiaya Senior di Sragen, Konon Inilah Pemicunya, Ya Tuhan

Santri Tewas Dianiaya Senior di Sragen, Konon Inilah Pemicunya, Ya Tuhan
Para santri terlihat sedang istirahat di Ponpes Takmirul Islam Sragen, Kamis (24/11/2022). ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.

jpnn.com, SRAGEN - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Takmirul Islam di Kecamatan Masaran, Sragen, Jawa Tengah angkat bicara atas kasus santri tewas dianiaya senior yang sedang diusut kepolisian setempat,

Korban, DWW (14) merupakan santri asal Ngawi, Jawa Timur diduga dianiaya sang senior, MHM (16) pada Sabtu (19/11) sekitar pukul 22.45 WIB.

Korban dilaporkan meninggal dunia pada Minggu ( 20/11), sekitar pukul 02.00 WIB.

"Pihak Ponpes Takmirul Islam Sragen menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa atas meninggalnya salah satu santri," kata Pengasuh Ponpes Takmirul Islam Ahmad Halim di Sragen, Kamis (24/11).

Ahmad pun berkomitmen untuk menyelesaikan kasus tersebut hingga tuntas dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada kepolisian.

Peristiwa tersebut diketahui juga menjadi salah satu pembahasan dari penyusunan draf Peraturan Daerah (Perda) Madrasah dan Ponpes Kabupaten Sragen,

Kasus kekerasan itu menjadi catatan dan pelajaran bagi seluruh pengasuh dan pengajar Ponpes Takmirul Islam agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.

"Seluruh santri adalah anak-anak kami dan titipan dari orang tua untuk kami asuh dan didik. Wafatnya almarhum merupakan dukacita yang mendalam bagi kami," tutur Ahmad Halim.

Kasus santri tewas dianiaya senior kembali terjadi. Pengasuh Ponpes Takmirul Sragen Ahmad Halim pun menyampaikan permohonan maaf.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News