Saran Meutya Hafid soal Pemberantasan Terorisme

Saran Meutya Hafid soal Pemberantasan Terorisme
Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid. Foto: arsip JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan upaya pemberantasan terorisme harus dikerjakan secara simultan yang dimulai dari aspek pencegahan.

Meutya menyatakan saat menjadi pembicara utama dalam webinar bertema Operasi Militer Selain Perang TNI: Kontra-Terorisme Dalam Perspektif Keamanan Nasional yang digelar Ikatan Alumni Universitas Pertahanan (Unhan), Selasa (22/9).

"Dalam pemberantasan terorisme, aspek pencegahan secara simultan, terencana, dan terpadu, perlu dikedepankan untuk meminimalisasi terjadinya aksi terorisme," kata Meutya.

Politikus Golkar itu juga mendorong upaya pencegahan terorisme dengan melibatkan lintas pihak yang dikoordinasikan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Pencegahan secara optimal dengan melibatkan kementerian atau lembaga terkait, seluruh komponen bangsa kita harapkan juga bergabung melalui upaya kesiapsiagaan nasional, kontraradikalisasi dan deradikalisasi yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme," cetus mantan penyiar televisi berita itu.

Pada webinar yang sama Duta Besar untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan, kebersamaan dalam pemberantasan terorisme perlu dikonsepkan dengan istilah sense of togetherness.

"Semua unsur atau semua stakeholder yang ada itu terlibat dalam penanganan krisis. Karena kita berbicara terorisme, maka sense of togetherness ini terefleksi dengan jelas dalam upaya penanganan terorisme ini," jelas Tantowi.

Mantan pimpinan Komisi Pertahanan dan Intelijen DPR itu lantas mencontohkan cara Selandia Baru mencegah terorisme. Menurut Tantowi, Negeri Kiwi itu mencegah terorisme dengan melibatkan lembaga terkait dan tokoh masyarakat.

"Jadi peran mendalam para informal leaders. Tokoh-tokoh adat, pemuka agama, akademisi di sini betul-betul membantu pemerintah," tutur Tantowi dalam wabinar yang juga menghadirkan Rektor Universitas Pertahanan Laksdya TNI Amirulla Octavian dan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis itu.(tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyatakan upaya pemberantasan terorisme harus dikerjakan secara simultan yang dimulai dari aspek pencegahan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News