Sarasehan di UIN Malang, Budi Muliawan Ajak Mahasiswa Gelorakan Semangat Kebangsaan Lewat Medsos

Sarasehan di UIN Malang, Budi Muliawan Ajak Mahasiswa Gelorakan Semangat Kebangsaan Lewat Medsos
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan SH., MH. Foto: Humas MPR RI.

Organisasi ini didirikan mahasiswa STOVIA sebagai awal dari Kebangkitan Nasional. 

“Perjuangan yang awalnya mengandalkan perlawanan fisik, kemudian melibatkan politik diplomasi,” ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang tersebut.

Semangat dari pemuda dan mahasiswa pada 1908 berlanjut pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. 

Organisasi-organisasi pemuda dari berbagai suku dan agama berikrar bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa yang satu Indonesia.

Pada masa kemerdekaan, pemuda juga mempunyai peran yang besar dalam mendorong percepatan kemerdekaan. 

Peran mahasiswa terus berlanjut dan menjadi pendorong utama pada perubahan di tahun 1966 dan 1998.

Dari sejarah perjalanan bangsa, Budi Muliawan menyebut mahasiswa memiliki banyak peran tidak hanya meletakan pondasi persatuan bangsa, namun juga pada peran-peran lain di tengah masyarakat sebagai moral force, social control, agent of change, iron stock, dan guardian of value. 

“Dari lima peran itu, kalau dipersingkat artinya mahasiswa adalah calon penerus bangsa yang tetap bisa menyuarakan yang benar di masyarakat,” ujarnya. 

Budi Muliawan mengajak mahasiswa menggelorakan semangat kebangsaan lewat media sosial (medsos). Mahasiswa jangan berhenti berinovasi. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News