Satgas Covid-19 Temukan 26 Kasus Baru, 5 Ribu Orang Diangkut ke Pusat Karantina

Satgas Covid-19 Temukan 26 Kasus Baru, 5 Ribu Orang Diangkut ke Pusat Karantina
Sejumlah petugas medis dan personel keamanan mendadak dikerahkan ke salah satu kawasan permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, pada Minggu (24/4/2022) setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Sekitar 5.000 warga Kota Beijing, China, dikirim ke pusat karantina terpadu setelah ditemukan 26 kasus positif COVID-19 di salah satu kompleks permukiman di Distrik Chaoyang.

"Virus menyebar dengan cepat dan tersembunyi. Sesuai kebijakan, masa lockdown masyarakat akan dihitung ulang dan diperpanjang setelah setiap kasus baru ditemukan," kata Ketua Tim Dukungan Medis Pencegahan dan Pengendalian Epidemi Kawasan Nanxinyuan, Distrik Chaoyang, Guo Xianghui, dikutip media lokal, Senin.

Pada Sabtu (21/5) pihaknya telah menemukan 26 kasus baru di delapan blok apartemen sejak dikunci pada 12 Mei lalu.

Sejak Sabtu itu pula warga yang tinggal di kawasan itu mulai menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari.

Mulai Sabtu, otoritas Beijing memperketat kontrol wilayah di lima distrik, termasuk Chaoyang, dengan menutup pusat-pusat perbelanjaan, arena hiburan dalam ruang, dan objek wisata seiring dengan makin tidak menentunya hasil dari upaya antipandemi di Ibu Kota.

Dalam 24 jam mulai Jumat (20/5) hingga Sabtu (21/5) di Beijing terdapat 63 kasus baru.

Sebelumnya lima kampus di Distrik Fangshan juga dikunci setelah ditemukan kasus positif pada 11 mahasiswa dari salah satu kampus.

Beijing dilanda gelombang terkini Omicron sejak 22 April yang kemudian pada 1 Mei diterapkan lokcdown secara parsial. Selama masa penguncian itu, semua restoran dan kafe hanya melayani pembelian makanan dan minuman untuk dibawa pulang.

Langkah pengendalian superketat terus dilakukan satgas Covid-19 di ibu kota China, termasuk memaksa ribuan orang mendekam di pusat karantina

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News