Satpol PP Jaring Pendatang Belia Pencari Kerja

Satpol PP Jaring Pendatang Belia Pencari Kerja
BARU LULUS SMP: Tiga pendatang belia yang ditangkap Satpol PP Surabaya, Jumat (8/8). Foto: Juneka/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Prediksi pendatang luar kota akan menyerbu Surabaya bukan isapan jempol. Buktinya, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya menjaring beberapa perempuan belia yang baru turun dari bus di Terminal Tambak Osowilangon (TOW) Jumat (8/8).

Para gadis yang masih berusia 16 tahun itu tak membawa seberkas identitas pun. Mereka tidak bisa mengelak saat petugas satpol PP memeriksa satu per satu penumpang bus di TOW sekitar pukul 10.00.

Ita, 16, gadis asal Bojonegoro, mengatakan berangkat ke Surabaya lantaran dijanjikan bisa bekerja di sebuah toko di Jalan Kenjeran. Tawaran tersebut membuat bocah yang tak lulus SMP itu tergiur. ”Saya dijanjikan jadi babysitter atau penjaga toko. Ya saya mau,” ungkap dia.

Tapi, Ita segera mengurungkan niatnya setelah diberi pengarahan oleh petugas satpol PP. Dia pun lebih memilih pulang kampung daripada bekerja di Surabaya. ”Aku milih mulih wae, Pak,” ujarnya sambil terisak.

Hal yang sama diungkapkan Dewi yang juga berusia 16 tahun. Gadis asal Bojonegoro itu diajak laki-laki paro baya bernama Mariyono, 49. Dia dijanjikan bisa bekerja di sebuah pabrik kerupuk di Sidoarjo. ”Orang tua sudah tak bisa menyekolahkan lagi, jadi saya memilih bekerja saja,” kata Dewi yang hanya lulusan SMP.

Kepala Satpol PP Irvan Widyanto menjelaskan bahwa razia yustisi tersebut memang dilakukan tidak hanya di kawasan permukiman. Tapi juga di lokasi yang menjadi pintu masuk Surabaya. ”Terminal salah satunya. Ada juga tim yang disebar di stasiun,” ungkap dia.

Irvan menyebutkan, orang-orang yang terjaring razia itu akan didata terlebih dahulu. Mereka juga ditanyai apa tujuan ke Surabaya. Bila masih di bawah umur dan ingin bekerja, mereka tak diperbolehkan. Gadis-gadis tersebut akan dipulangkan ke daerah asal. Rencananya, mereka diantarkan kembali ke terminal untuk naik bus ke kampung halaman.

Pendataan yang dilakukan satpol PP itu juga bertujuan mencari perempuan-perempuan yang terdata sebagai pekerja seks komersial (PSK). Pemkot sudah punya ribuan nama PSK dari lima lokalisasi besar di Surabaya. Di Dolly, misalnya, ada 1.449 PSK. Bila nama orang yang terjaring razia itu ada dalam database, mereka juga akan dikembalikan ke daerah asal. (jun/c9/ib)

SURABAYA – Prediksi pendatang luar kota akan menyerbu Surabaya bukan isapan jempol. Buktinya, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News