Satu Dari Tiga Pekerja PBB Klaim Alami Pelecehan Seksual

Satu Dari Tiga Pekerja PBB Klaim Alami Pelecehan Seksual
Satu Dari Tiga Pekerja PBB Klaim Alami Pelecehan Seksual
Satu Dari Tiga Pekerja PBB Klaim Alami Pelecehan Seksual Photo: Antonio Guterres mengakui secara publik perlunya PBB untuk menangani isu pelecehan. (Reuters: Pierre Albouy, file photo)

Lebih dari setengah dari mereka yang mengalami pelecehan seksual mengatakan hal itu terjadi di lingkungan kantor, sementara 17,1 persen mengatakan hal itu terjadi di sebuah acara sosial terkait pekerjaan.

Menurut survey itu, dua dari tiga pelaku pelecehan adalah laki-laki.

Hanya satu dari tiga orang yang mengatakan bahwa mereka mengambil tindakan setelah mengalami pelecehan seksual tersebut.

Guterres mengatakan laporan itu berisi, "beberapa statistik dan bukti serius tentang apa yang perlu diubah untuk menjadikan tempat kerja yang bebas pelecehan menjadi nyata bagi kita semua".

"Sebagai organisasi yang didirikan atas dasar kesetaraan, martabat, dan hak asasi manusia, kita harus memimpin dengan memberi contoh dan menetapkan standar," katanya.

PBB telah berusaha meningkatkan transparansi dan memperbaiki cara organisasinya dalam menangani dengan tuduhan seperti itu selama beberapa tahun terakhir setelah muncul serangkaian eksploitasi seksual dan tuduhan pelecehan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika.

Kepala badan PBB untuk HIV dan AIDS juga mengundurkan diri pada bulan Juni, 6 bulan sebelum masa tugasnya berakhir, setelah sebuah panel independen mengatakan "kepemimpinannya yang buruk" menoleransi "sebuah budaya pelecehan, termasuk pelecehan seksual, intimidasi, perundungan, dan penyalahgunaan kekuasaan".

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News