SBY: Ada Jaringan Besar Di Belakang Teror Solo
Sabtu, 01 September 2012 – 06:40 WIB
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, langsung bereaksi atas penyergapan Densus 88 Mabes Polri terhadap sekelompok teroris yang diyakini pelaku teror Solo. Selain memerintahkan Kapolri segera ke TKP, SBY juga meminta dilakukan penyidikan intensif kepada teroris yang berhasil ditahan. Presiden yakin, di belakang kelompok ini ada jaringan teroris besar.
"Meski tak banyak teroris yang disergap ini, tapi tidak mungkin mereka kerja sendiri. Pasti di belakangnya ada jaringan yang lebih besar. Harus dikupas habis," tegas Presiden melalui juru bicaranya, Julian Aldrin Pasha. Pernyataan ini disampaikan sesaat setelah penyergapan dilaporkan, Jumat (31/8) malam.
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, teror diawali pada 17 Agustus, Pospam 05 di Gemblegan diserang dua orang tak dikenal. Akibatnya, dua polisi terluka. Sehari kemudian (18 Agustus) giliran Pospam Gladak dilempari granat. Lalu, Kamis malam (30/8) pos polisi di Singosaren ganti diserang. Akibatnya, petugas jaga Bripka Dwi Data Subekti tewas.
Setelah bekerja keras mengungkap kasus tersebut, tadi malam satuan elite polisi, Densus 88, berhasil membalas tindakan para pelaku teror tersebut. Di antara lima orang yang bisa diidentifikasi, tiga orang dapat ditangkap (dua di antaranya ditembak mati). Sedangkan satu lolos. Sementara dari pihak Densus 88, satu anggota bernama Suherman, akhirnya tewas setelah tertembak di bagian perut.(afz/jpnn)
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, langsung bereaksi atas penyergapan Densus 88 Mabes Polri terhadap sekelompok teroris yang diyakini pelaku
BERITA TERKAIT
- BNPT Gelar Asesmen Objek Vital dan Sosialisasi di PLTDG Bali
- Nurul Ghufron Sengaja Mangkir di Sidang Etik Dewas KPK, Begini Alasannya
- Erupsi Gunung Ruang, 9 Ribu Warga Dievakuasi dari Pulau Tagulandang
- Waspada Cuaca Hari Ini, BMKG Keluarkan Peringatan Dini
- Pantauan Terkini Gunung Ruang, Asap Membumbung Tinggi
- 5 Berita Terpopuler: Nasib Honorer Digantung, ORI Buka Suara, Sulit jadi Orang Terpilih Seperti PPPK