SBY Dinilai Cari Dukungan Tentara

SBY Dinilai Cari Dukungan Tentara
Doto: Dok Jawa Pos/Radar Lampung
Menurut Adhie, banyak sinyal yang menunjukkan kelompok koalisi SBY di DPR sudah mulai beda arah. Di lain sisi, lanjut Adhie, presiden juga memahami sejarah. Saat kekuasaan tengah menghadapi tekanan bertubi-tubi, militer menjadi faktor dominan yang bisa mengamankan langgengnya kekuasaan itu. "Tapi, pada era reformasi sekarang, sesungguhnya ini merupakan kesalahan fatal," tegas mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.

Dalam catatan Jawa Pos, pada 21 Januari SBY menghadiri Hari Bhakti Paspampres ke-64 di markas pengawal presiden Tanah Abang. Selanjutnya, pada 25 Januari, SBY memberikan kata sambutan dalam forum rapat pimpinan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Lantas, 31 Januari, SBY bernostalgia di Markas Divisi Infanteri I Kostrad, Cilodong, Jawa Barat. Bahkan, presiden mengajak istri dan putra keduanya, Edhie Baskoro. Terakhir, 7 Februari lalu, presiden meninjau latihan pemantapan terpadu Korps Marinir di Pantai Caligi, Lampung. Kemarin (8/2), SBY membuka Rapim Polri. 

"SBY menganggap politisi sipil tidak mengerti kemiliteran. Lagi-lagi, SBY membangun politik pencitraan, seolah-olah dia didukung militer," kata Adhie. Seperti mencuatnya isu ancaman reshuffle terhadap menteri dari parpol-parpol yang membandel, Adhie yakin pencitraan tersebut tak akan menimbulkan pengaruh. "Pasti mental lagi. Soalnya, para politisi sipil kan juga selalu berkomunikasi intensif dengan militer. Paling tidak melalui DPR, terutama komisi I," katanya. (pri/rdl)

JAKARTA - Frekuensi kunjungan Presiden SBY secara maraton ke markas-markas TNI belakangan ini semakin tinggi. Selama dua minggu terakhir, sudah empat


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News