Sebaiknya Tambah Personel Keamanan di TPS

Sebaiknya Tambah Personel Keamanan di TPS
Sejumlah anggota Polri dan prajurit TNI mengikuti apel gabungan pergeseran pasukan di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (18/4). Sebanyak 62 ribu personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk pengamanan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Isu kerusuhan jelang dan saat Pilkada DKI putaran kedua semakin kencang beredar di sejumlah pesan berantai di media sosial.

Tentu ini patut diwaspadai dan dihindari. Mengingat Jakarta sebagai ibu kota negara harus aman dan kondusif.

M. Solihin, dari Gerbong Aktivis 98 mengatakan Pilkada DKI Jakarta harus bebas dari intimidasi yang berujung pada aksi rusuh massa.

Seluruh masyarakat harus berpartisipasi aktif menjaga dan melindungi agar tidak terjadi aksi anarkis yang dilakukan oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Kami mengimbau agar warga Jakarta untuk waspada dan menjaga Pilkada DKI ini berlangsung aman. Bagi siapa pun yang membuat rusuh dan onar kami anggap kampungan,” ujar Solihin di Jakarta, Selasa (18/4).

Solihin berharap pihak keamanan benar-benar bekerja keras mengamankan jalannya pemungutan suara Rabu (19/4).

Dia menganggap pengamanan setiap TPS dengan satu personel TNI dan polisi tidak cukup.

Solihin mengatakan dengan kondisi panas seperti ini sepatutunya pihak keamanan menambah personelnya di setiap TPS.

Isu kerusuhan jelang dan saat Pilkada DKI putaran kedua semakin kencang beredar di sejumlah pesan berantai di media sosial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News