Sebut Cacing Mengandung Protein, Menkes Disorot DPR

Sebut Cacing Mengandung Protein, Menkes Disorot DPR
Petugas BPOM memeriksa sarden yang di dalamnya ditemukan cacing. Ilustrasi FOTO: M RIDWAN/JAMBI EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menyesalkan pernyataan Menkes Nila Moeloek yang menyebut cacing mengandung protein.

Saleh juga prihatin atas kasus temuan sarden bercacing. Pasalnya, sebelumnya pernah terungkap kasus produk makanan impor yakni mi mengandung babi.

Karena itu, Saleh mempertanyakan bagaimana keseriusan pemerintah dalam mengawasi lalu lintas keluar masuknya produk-produk konsumtif ke Indonesia, terutama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kita semua tahu bahwa sebelum masuk, sudah ada proses pemeriksaan yang dilakukan. Lalu, mengapa masih ada produk seperti ini? Jumlahnya tidak tanggung-tangggung, ada 27 merek," kata Saleh, Senin (2/4).

Dia menilai pernyataan Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut cacing mengandung unsur protein, sebagai penyederhanaan masalah. Mendengar cacing saja ada di dalam makanan, masyarakat sudah merasa mual.

Belum lagi ada persoalan kehalalan cacing tersebut. Jika cacingnya tidak halal, maka tentu ada persoalan tersendiri. Karena itu, masih perlu diperiksa lebih lanjut oleh Badan Jaminan Produk Halal (BPJH).

“Menkes mestinya mencari solusi agar ini tidak terjadi. Tidak berkelit dengan mengatakan ada protein. Faktanya, masyarakat resah,” jelasnya.

Saleh meminta pemerintah tidak menganggap remeh dalam menanggapi masalah ini. Tindakannya tidak boleh hanya sekadar menarik dari peredaran. Pihak yang sengaja mengedarkan produk ini harus diperiksa. Harus ditelusuri apa motif dan sasaran akhirnya.

Komisi IX DPR menganggap pernyataan menkes menyebut cacing mengandung protein merupakan reaksi yang menyederhanakan masalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News