Sebut Formula E sebagai Proyek Merugi, Pengamat Beberkan Alasannya, Jleb

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menyebut Formula E sebagai proyek merugi.
Trubus melontarkan sejumlah alasan, yakni persiapan gelaran balap mobil listrik itu dianggap tidak matang karena waktunya mepet.
Selain itu, dia menduga anggaran yang dikeluarkan saat mengerjakan proyek ini lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh nanti.
Hingga saat ini, anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta serta penyelenggara adalah Rp 560 miliar untuk commitment fee dan Rp 60 miliar untuk pembangunan sirkuit.
“Harus dilihat cost and benefit. Saya lihat lebih banyak cost daripada benefit yang didapat. Seperti proyek merugi,” ucap Trubus saat dihubungi JPNN.com, Selasa (5/4).
Selain itu, dosen Universitas Trisaksi ini mempermasalahkan lokasi sirkuit Formula E di kawasan Ancol yang dinilai cukup jauh.
Dia menduga, para penonton kurang berminat karena faktor jarak dan jangkauan transportasi ke lokasi Formula E.
“Di Ancol itu jauh , belum lagi masuk ke dalam. Seharusnya sebuah event internasional itu didukung oleh masyarakat lokal,” tuturnya.
Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menyebut Formula E sebagai proyek merugi
- Cak Lontong Jadi Komisaris Ancol, Pramono Anung Beri Penjelasan
- Tes MotoGP Spanyol: Marquez Pertama, tetapi Yamaha Jadi Perhatian Utama
- Klasemen MotoGP 2025 dan Jadwal Balapan di Prancis
- MotoGP 2025: Perasaan Marc Marquez Melihat Posisinya Direbut Alex Marquez
- MotoGP Spanyol 2025: Hari Bersejarah Bagi 2 Pembalap
- Selamat, Cak Lontong Resmi Diangkat Jadi Komisaris Ancol