Sederet Prestasi Stephanie Handojo Terkuak di Hari Disabilitas Internasional

Sederet Prestasi Stephanie Handojo Terkuak di Hari Disabilitas Internasional
Maria, ibu dari Stephanie Handojo menceritakan sejumlah prestasi sangat putri saat acara peringatan Hari Disabilitas Internasional

"Ternyata dia gemar bermusik. Akhirnya saya panggilkan guru piano untuknya," kenangnya.

Saat Stephanie berusia 8 tahun, Maria mengenalkannya air hingga sang anak mulai menyukai berenang dan bisa mengikuti berbagai ajang bergengsi, baik nasional hingga dunia.

Maria memuji sang anak yang selalu tekun dan pantang menyerah hingga rekor MURI berhasil diraihnya pada 2009 karena kerja kerasnya.

"Sehari berlatih 5 jam bermain piano. Ketekunan ini yang saya syukuri," ucap Maria.

Menurut Harry, Stephanie merupakan salah satu contoh kepemimpinan dan partisipasi secara inklusif sesuai dengan tema HDI 2021, yaitu kepemimpinan dan partisipasi penyandang disabilitas menuju tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan pasca Covid-19.

"Yang hadir di sini adalah orang-orang yang sudah menapak jauh ke depan dan sudah menjadi pemimpin di berbagai bidang. Contohnya Stephanie sudah menunjukkan kepemimpinannya dengan talenta yang kuat sehingga dipercaya dunia untuk membawa obor Olympiade London 2012," ungkap Harry di acara yang sama.

Harry menambahkan dalam berbagai kesempatan, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan cara pandang yang berbeda.

"Mari kita mulai sebuah langkah besar di Indonesia ini. Pemahaman inklusif berarti ada kesetaraan, tidak membeda-bedakan. Berikan ruang inklusif untuk menempatkan posisi mereka sebagai subjek," para Harry mengakhiri. (mrk/jpnn)

Stephanie Handojo yangi usianya sudah ke 30 tahun sudah menorehkan segudang prestasi. Apa saja.


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News