Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan

Sehat Diminum, Tidak Berkarat dan Jadi Pendingin Ruangan
Budhi Haryanto di depan deretan penghargaan dan hak paten atas teknologi SDP temuannya. (foto: Ahmad Baidhowi)
Tapi, bukankah Timur Tengah memiliki garis pantai? Bukankah wilayah di sekitar pantai pasti memiliki kelembapan udara karena air laut yang menguap terkena sinar matahari? Bagaimana jika uap air yang bersih dan bebas garam tersebut disedot? Bukankah akan menjadi seperti embun yang bening? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang muncul di benak Budhi saat itu.

Sejurus kemudian, ingatan Budhi melayang menembus ruang dan waktu. Pria asal Solo, Jawa Tengah, tersebut ingat bagaimana orang-orang tua zaman dahulu mengisi air minum ke dalam kendi (semacam teko dari tanah liat), lalu menaruhnya di luar rumah pada malam. Paginya, kendi itu diselimuti embun. Air di dalam kendi tersebut menjadi dingin dan dipercaya memiliki khasiat yang menyehatkan.

 

Ingatan Budhi ditarik lagi ke sebuah pabrik tekstil miliknya di wilayah Boyolali, Jawa Tengah. Di pabrik itu terdapat alat humidifier yang berfungsi menyemprotkan udara lembap dengan kadar air cukup tinggi agar benang yang ditenun mesin tidak mudah putus.

 

"Saya lalu berpikir, bagaimana kalau fungsi humidifier dibalik" Bukan menyemprotkan udara lembap, tapi menyedot udara lembap untuk menghasilkan air embun dan udara sejuk. Ini kan konsepnya seperti AC (air conditioner), tapi harus didesain agar menghasilkan air yang cukup banyak dan sehat dikonsumsi," jelasnya dengan antusias kepada Jawa Pos yang menemui di kantornya di kawasan Jakarta Pusat akhir pekan lalu.

 

Pernahkah Anda membayangkan minum air embun? Bagaimana caranya? Pengusaha Budhi Haryanto menemukan teknologi yang memproduksi tetesan embun dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News