Sejarah Pistorius Berbuah Tiket Semifinal

Atlet dengan Kaki Palsu Pertama yang Tampil di Olimpiade

Sejarah Pistorius Berbuah Tiket Semifinal
Oscar Pistorius. Foto: usatoday.com
Tampil sebagai satu-satunya atlet yang mengalami keterbatasan fisik di Olimpiade kali ini, Pistorius mendapat dukungan besar dari 80 ribu pasang mata di stadion. Dukungan itu pun dibayar peraih total empat emas di Paralympic tersebut dengan semangat tinggi.

”Saya tahu dia bakal mendapat paling banyak sorotan (apa pun hasil yang diperoleh). Tapi, saya suka dia. Dia pelari yang bagus,” kata Luguelin Santos tentang Pistorius. 

Seperti diberitakan The Guardian, pelari berusia 25 tahun itu menyebut atmosfer yang dirinya rasakan kemarin mengingatkannya kembali ke Athena delapan tahun silam. Ketika itu dia yang baru berusia 17 tahun tampil untuk kali pertama di Olimpiade para penyandang cacat, Paralympic Games.

Bagi Pistorius, hasil itu menjadi akhir penantian yang indah selama tujuh tahun. Pada 2005 dia sebenarnya mendapat tawaran dari Federasi Atletik Internasional (IAAF) untuk turun di perlombaan bagi atlet yang tidak cacat. Sayang, dia tidak dapat datang di IAAF Grand Prix yang berlangsung di Helsinki, Finlandia, itu lantaran terganjal persoalan studi.

Tawaran tersebut membuka harapan bagi Pistorius untuk tampil di Olimpiade. Namun, harapan itu sempat surut ketika pada 2007 IAAF mencurigai kaki palsu menambah kekuatannya saat berlari.

LONDON – Sejarah akhirnya benar-benar dicatat Oscar Pistorius. Atlet Afrika Selatan itu menjadi orang pertama yang bisa berkompetisi di Olimpiade

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News