Sejarah Radio Masuk Indonesia

Sejarah Radio Masuk Indonesia
Foto: Radio Malabar: herinneringen aan een bloeiende tijd 1914-1945. Dok.KITLV.

Lokasinya terjal. Menuju ke sana, peralatan berat berupa besi-besi dan mesin-mesin pelengkap stasiun pemancar radio itu diangkut lewat jalan setapak. Kecil. Menanjak dan berliku.

Medan yang berat tak menyurutkan mimpinya.

Groot merentangkan antena pada dua sisi lereng gunung sepanjang kurang lebih dua ribu meter.

Ketinggian rentangan kabel rata-rata 250-750 meter di atas permukaan laut, atau rata-rata 350 meter di atas permukaan tanah. Ini teknik berbeda dari pemasangan antena pada umumnya.

Perangkat teknologi tersebut dipesan dari perusahaan elektronik Jerman, Telefunken.

***

Bandung, 5 Mei 1923. Pagi-pagi sekali Gubernur Jenderal de Fock beserta rombongan keluar dari penginapan di hotel Preanger.

Iring-iringan kendaraan bergerak melintasi Dayeuhkolot ke arah perbukitan Bandung Selatan. Setelah melampaui Ciwidey, sampailah mereka di kaki Gunung Malabar.

SEBAGAIAN kalangan bilang, inilah puncak zaman teknologi komunikasi. Zaman internet. Di negeri yang hari ini bernama Indonesia, teknologi jenis ini

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News