Sejarah Sedikit Untungkan Sony

Sejarah Sedikit Untungkan Sony
Sony Dwi Kuncoro. Foto: Reuters.
SETELAH Taufik Hidayat tersingkir, Sony Dwi Kuncoro menjadi satu-satunya harapan Indonesia di nomor bergengsi tunggal pria. Sampai saat ini, harapan itu tetap terjaga. Itu setelah Sony sukses merebut tiket ke babak perempat final setelah menumbangkan Lang Ville (Finlandia) 21-13, 21-18, di Beijing University of Technology.

Dari dua pertandingan yang telah dilakoni, Sony selalu menang straight game. Dalam laga perdana, pebulu tangkis asal Surabaya itu sukses menyingkirkan tunggal pria terbaik Thailand Boonsak Ponsana dua game langsung.

Nah, ujian yang sesungguhnya bagi Sony akan dilakoni besok dalam babak perempat final. Dia akan menghadapi tunggal pria Malaysia, Lee Chong Wei. Chong Wei mengalahkan Kestutis Navickas dengan skor 21-5, 21-7.

Pertemuan tersebut adalah duel juara Indonesia Open. Chong Wei menjadi kampiun di Jakarta pda 2007 lalu. Sedang Sony adalah juara terbaru di Indonesia Open pada Mei lalu.

Sony yang selama ini di bawah bayang-bayang Taufik, semakin menunjukkan kematangannya. Tahun lalu dia menjadi runner-up kejuaran dunia di Malaysia. DI final dia dikalahkan Lin Dan. Sebelumnya, di semifinal dia membuat Chong Wei menangis di depan ribuan pendukungnya.

Catatan kemenangan itu setidaknya menunjukkan bahwa Sony bisa mengalahkan Chong Wei jika dia bisa menampilkan permainan terbaik. Apalagi, Sony sudah menunjukkan mental juara ketika dia menjadi juara Indonesia Open 2008.

”Setelah menjadi juara Indonesia Open saya merasa lebih mantap dalam menghadapi setiap pertandingan. Saya lebih percaya diri untuk mengubah strategi permainan untuk menyesuaikan diri dengan permainan lawan,” terang Sony.

Selain catatan kemenangan dari Chong Wei, ada sejarah lain yang sedikit menguntungkan Sony untuk menuju tangga juara. Yaitu fakta bawah unggulan pertama tidak pernah juara di Olimpiade. Saat ini unggulan pertama dimiliki oleh andalan tuan rumah Lin Dan.

SETELAH Taufik Hidayat tersingkir, Sony Dwi Kuncoro menjadi satu-satunya harapan Indonesia di nomor bergengsi tunggal pria. Sampai saat ini, harapan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News