Sejumlah Tokoh Bergabung, Bukti Golkar di Bawah Kepemimpinan Airlangga Menjanjikan
“Sebab di Golkar tidak ada tokoh utama, dominan, tidak yang sangat kuat secara elektoral. Itu kelemahan, tetapi kelebihan. Golkar menjadi partai terbuka, kayak perusahaan seperti perusahaan Tbk,” tegas Syarwi.
Meski menarik bagi tokoh, Golkar juga punya tantangan lain. Makin banyak tokoh bergabung, maka makin membutuhkan pengelolaan yang apik. Apalagi terkait dengan Pilpres 2024.
"Ketiga, makin banyak bergabungnya para tokoh menjadi tantangan bagi Golkar untuk mengelola berbagai kepentingan, termasuk strategi yang diperlukan dalam konteks Pileg maupun Pilpres," pungkas Syarwi.
Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Lili Romli mengatakan Partai Golkar membuka kesempatan yang setara bagi kader mereka, termasuk kader baru, putra daerah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
“Bergabung dengan Golkar mereka memiliki posisi yang sama dengan elit elit lain, yang suaranya didengar,“ kata Prof Lili, Senin (23/1).
Dia mencontohkan Pakde Karwo pindah dari Demokrat yang sangat kuat dengan profil mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sementara Golkar, kuat di bawah kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto dan kerja kader-kader mereka.
Ini yang membuat Pakde Karwo dan Kang Emil merapat ke Golkar.
Migrasi sejumlah tokoh ke Golkar sekaligus menjadi bukti partai berlambang beringin di bawah kepemimpinan Airlangg Hartato masih menjanjikan.
- Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar 2024
- Golkar Harap Prabowo-Gibran Berikan Jatah Menteri yang Proporsional
- Golkar Berharap Dapat Jatah Menteri yang Proporsional di Kabinet Prabowo-Gibran
- Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Minta Zulhas Kembali Pimpin PAN
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS