Sekelompok Gorila Positif COVID-19, Kasus Pertama Pada Spesies Kera Besar

Sekelompok Gorila Positif COVID-19, Kasus Pertama Pada Spesies Kera Besar
Penularan diduga berasal dari anggota perawatan tim kebun binatang tersebut, yang juga positif virus corona. (AP: San Diego Zoo Safari Park)

Pihak atasan kebun binatang masih berkomunikasi dengan ahli yang menangani virus corona pada manusia, untuk berjaga-jaga seandainya hewan di sana mengalami gejala yang lebih parah.

Kelompok gorila yang tertular akan tetap tinggal bersama-sama, karena memisahkan mereka mungkin saja akan membahayakan hewan yang tinggal berkelompok ini.

"Ini adalah margasatwa, dan mereka memiliki kekuatan dan dapat sembuh dalam cara yang berbeda dengan manusia," ungkap Lisa.

Senin lalu, taman safari tersebut menambahkan beberapa protokol kesehatan bagi karyawan, termasuk kewajiban mengenakan 'face shield' dan kacamata pelindung bila sedang berdekatan dengan binatang.

Bukti bahwa gorila juga dapat tertular virus corona telah menjadi catatan baru tentang bagaimana pandemi berdampak pada spesies di habitat asli ketika berinteraksi dengan manusia, ungkap pihak taman tersebut.

Taman Safari dan Kebun Binatang San Diego berencana untuk berbagi pengalaman dan pembelajarannya kepada otoritas kesehatan, konservasionis, dan ilmuwan untuk membantu menentukan langkah terbaik dalam melindungi gorila di hutan Afrika.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.

Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia.


Beberapa gorila di Taman Safari dan Kebun Binatang San Diego, California, Amerika Serikat telah menjalani tes COVID-19 dengan menunjukkan hasil positif COVID-19


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News