Sekjen Kemendes PDTT: Model Demplot Jadi Keunggulan Program TEKAD

Sekjen Kemendes PDTT: Model Demplot Jadi Keunggulan Program TEKAD
Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Taufik Madjid terkait program TEKAD melalui demontrasi Plot (Demplot). Foto: Kemendes PDTT

Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi dalam menerapkan teknologi baru dan praktik usaha yang diperkenalkan melalui kegiatan ini.

"Program ini tidak hanya menyediakan pengetahuan tetapi juga membangun jaringan pemasaran dan kolaborasi yang mendukung perkembangan ekonomi di tingkat desa,” kata Taufik.

Program TEKAD menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan mencapai kesejahteraan ekonomi berkelanjutan di Indonesia Timur.

Dengan demikian, TEKAD tidak hanya menjadi program pengembangan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk membangun komunitas yang lebih kuat, berdaya saing, dan berorientasi pada inovasi

“Kesuksesan TEKAD akan menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bersama," ujar Taufik.

Untuk diketahui, Model Demplot merupakan salah satu andalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) kerja sama Kemendes PDTT dan IFAD untuk peningkatan ekonomi yang inklusif pada masyarakat di Kawasan Indonesia Timur.

Untuk tahun 2023, Program TEKAD telah melaksanakan Demplot di 352 KPB yang tersebar di 9 Provinsi sasaran Program TEKAD, yaitu Maluku Utara; Maluku; NTT; Papua Bara; Papua Barat Daya; Papua Tengah; Papua Pegunungan; Papua dan Papua Selatan.(fri/jpnn)

Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid menegaskan program TEKAD harus fokus pada peningkatan kapasitas warga desa dalam mengembangkan usaha ekonominya.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News