Sekolah Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Tenda

Sekolah Ambruk, Siswa Terpaksa Belajar di Tenda
Siswa belajar di tenda karena sekolah rusak. Foto: JPG

jpnn.com, NGANJUK - Puluhan siswa kelas I dan II SDN Watudandang 3 yang kelasnya rusak tidak lagi belajar di tenda. Sejak Selasa (15/1) mereka ganti belajar di Madrasah Diniyah Al-Muhibbin.

Pemindahan dilakukan dengan pertimbangan siswa lebih nyaman belajar.

Kepala SDN Watudandang 3 Ali Hafidz mengatakan, pemindahan dilakukan setelah pihak sekolah mengamati pembelajaran siswa. "Kasihan anak-anak kalau di tenda. Sangat panas," ungkap Ali.

Karena itu, Ali berkoordinasi dengan Madrasah Diniyah Al-Muhibbin. Gayung bersambut, ternyata ruangan di madrasah hanya digunakan untuk pembelajaran saat sore. Adapun pagi hari kosong.

Ali pun memutuskan untuk memindah pembelajaran siswa kelas I dan II ke madrasah tersebut. Kini 16 siswa kelas I dan 15 siswa kelas II belajar di tempat terpisah.

Sebab, jarak madrasah dengan SDN Watudandang 3 sekitar 1,3 kilometer. "Di sana lebih nyaman," lanjut Ali.

Tiga ruang kelas SDN Watudandang 3 ambruk pada Rabu (2/1). Ruang kelas yang memang sudah rusak sejak beberapa tahun lalu itu ambruk akibat dimakan usia.

Setelah rusaknya tiga ruang kelas itu, sekolah memutuskan untuk mengosongkan satu ruangan lain yang dinilai tidak layak. Akibatnya, siswa kelas I-IV harus belajar di tempat darurat. (tar/ut/c10/diq/jpnn)


Guru terpaksa memindahkan para murid untuk menumpang sementara di madrasah karena sekolah ambruk.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News