Sekolah Rakyat

Oleh: Dahlan Iskan

Sekolah Rakyat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya bicara panjang dengan Pak Nuh dua hari lalu. Yakni dalam perjalanan saya ke Magelang untuk melayat almarhum konglomerat berat Murdaya Poo.

Baca Juga:

Sekolah Rakyat ini, kata Pak Nuh, dikhususkan untuk anak dari keluarga miskin. Diasramakan. Semua biaya ditanggung negara. Yakni lewat anggaran Kementerian Sosial –yang menterinya adalah Gus Ipul: Saifullah Yusuf.

Gus Ipul-lah yang merekrut Pak Nuh untuk menjadi pimpinan proyek Sekolah Rakyat. Dua orang ini sama-sama Jatim dan sama-sama tokoh Nahdlatul Ulama, NU.

Model Sekolah Rakyat mendapat inspirasi dari proyek pendidikan milik konglomerat Chairul Tanjung.

CT –panggilan Chairul Tanjung– memang mendirikan lembaga pendidikan khusus untuk anak miskin. Sejak 10-an tahun lalu. Di dua tempat. Satu di Sukoharjo, Jawa Tengah –kampung halaman istrinya. Satunya lagi di Medan –kampung halamannya sendiri.

Pak Nuh, selepas menjabat mendikbud dan menkominfo memang bergabung dengan grup perusahaan CT. Pak Nuh jadi komisaris utama di Bank Mega Syariah.

Untuk tahun pertama, Sekolah Rakyat itu dibangun di 55 kabupaten. Inilah sekolah yang berada di bawah Kemensos. Rupanya ada pemikiran baru: begitu besar anggaran pengentasan kemiskinan. Akan tetapi angka kemiskinan masih naik.

"Sudah terbukti di seluruh dunia, pengentasan kemiskinan paling efektif adalah lewat pendidikan," ujar Pak Nuh.

AMBISI memotong kemiskinan menemukan jalannya. Programnya pun ambisius: membuat 1.000 sekolah khusus untuk memotong kemiskinan itu, Sekolah Rakyat.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News