Selama Pandemi Covid-19, Banyak Kekerasan Terjadi saat Pacaran

Selama Pandemi Covid-19, Banyak Kekerasan Terjadi saat Pacaran
Ilustrasi tindak kekerasan terhadap perempuan. Foto: Dokumen JPNN.com

Kasus yang terbilang banyak selanjutnya, ialah pelecehan seksual. Di mana sampai bulan Juli ada 12 kasus. 

Pada Januari 3 kasus, Februari 2 kasus, April 6 kasus dan Juni 1 kasus. Kemudian untuk kasus pidana umum (Pidum) dan trafficking (Perdagangan orang) sampai Juni 2021 masing-masing 1 kasus.

Menurutnya, kasus kekerasan terhadap perempuan selama pandemi Covid-19 masih marak.

Kendati menurun jika dibandingkan pada 2020 lalu, kasus ini masih menjadi perhatian. Women Crisis Center (WCC), selama tahun 2020 mencatat kasus tingkat kekerasan terhadap perempuan di Jombang sangat tinggi.

Setidaknya pada tahun 2020, WCC Jombang, menangani 83 aduan kasus kekerasan terhadap perempuan.

Dari 83 kasus, sebanyak 48 kasus merupakan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), terdiri dari 6 Kasus kekerasan Terhadap Anak (KTA) dan 40 kasus Kekerasan terhadap Istri (KTI) dengan pelaku adalah suami dan 1 kasus pelaku adalah saudara.

Dari 48 Kasus KDRT yang diterima WCC Jombang sebanyak 22 kasus berujung pada perceraian. “15 kasus disebabkan perselingkuhan, 15 kasus penelantaran, 3 kasus marital rape, 1 kasus perebutan hak asuh anak.

Sepanjang 2020 tidak ada kasus KDRT yang masuk ke ranah pidana. Upaya penyelesaian yang ditempuh adalah musyawarah dengan melibatkan pemerintah desa,” pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)

Setidaknya pada tahun 2020, WCC Jombang, menangani 83 aduan kasus kekerasan terhadap perempuan.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News