Selamat Hari Maritim Nasional!
Sidang itu menunjuk Jenderal Soeharto menjadi presiden hingga presiden yang baru dipilih MPR setelah pemilihan umum.
17 Oktober 1967. Penguasa baru menghapuskan Kementerian Maritim. Pun demikian, dinakhodai Presiden Soeharto, Indonesia sempat merayakan Hari Bahari, 23 September 1968 di Manado.
Sayang, pada tahun-tahun berikutnya bangsa Indonesia alfa mengenangnya. Meski digadang-gadang nenek moyangnya adalah bangsa pelaut, bangsa ini seolah lupa lautan.
Nah, entah angin apa namanya, Jokowi yang terpilih menjadi Presiden Indonesia dalam pemilihan umum 2014, langsung ke geladak kapal Phinisi, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta untuk menyampaikan pidato pamungkasnya. Sungguh semiotik.
Umpama nakhoda, dari atas geladak kapal dia menyeru agar bangsa ini kembali ke jati dirinya sebagai bangsa maritim.
Sejurus kemudian, Kementerian Maritim yang ditiadakan sejak 17 Oktober 1967, diadakan lagi pada 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Beriringan dengan itu, entah siapa yang memulainya di media sosial bermunculan ulasan bahwa 21 Agustus adalah Hari Maritim.
Entah apa sumber rujukannya. Yang pasti karena sempat lama terlupakan, orang-orang lantas saja menyambut. Pada 21 Agustus ucapan Selamat Hari Maritim-pun bermunculan.
23 SEPTEMBER ditetapkan Presiden Soekarno sebagai Hari Maritim. Bukan 21 Agustus.
- Real Count KPU DPR RI Jatim VI: Perolehan Suara 2 Cucu Bung Karno & Arteria Dahlan, Ada Pulung
- Eks Mendag M Lutfi: Kesuksesan Jokowi Seperti Bung Karno, Menginspirasi Afrika
- Keluarga Besar Soekarno Turun Gunung, Siap Memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
- Atikoh Berkisah soal Ganjar Kerap Menginap di Rumah Warga, Kebiasaan bukan Pencitraan
- Beber Sejarah, Hasto Tepis Klaim Prabowo soal Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
- Prabowo Sebut Bung Karno Juga Pakai Alutsista Bekas, Hasto PDIP: Sepertinya Keliru