Selamatkan 29 Orang di Pulau Sangiang, Ada 17 Peneliti Undip

Selamatkan 29 Orang di Pulau Sangiang, Ada 17 Peneliti Undip
Dampak tsunami Selat Sunda. Foto: BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Polair Baharkam Polri telah menyisir Pulau Sangiang, Banten menyusul tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam. Penyisiran itu menemukan 29 orang dalam kondisi selamat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, dari 29 orang yang ditemukan dalam kondisi selamat itu terdapat 17 peneliti dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Namun, para korban selamat itu mengalami luka-luka.

“Anggota (kepolisian, red) sudah mengevakuasi tim peneliti Undip yang  juga terpapar tsunami, ada 17 orang. Satu dosen selamat, satu orang luka berat, sisanya luka ringan," ujar Dedi di, Jakarta, Senin (24/12).

Dedi menambahkan, ke-29 korban tersebut telah dievakuasi ke Pelabuhan Indah Kiat di Merak, Cilegon guna menjalani perawatan. "Seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit terdekat," terangnya.

Pulau Sangiang berada di tengah-tengah Selat Sunda dan berdekatan dengan Anak Krakatau. Pulau itu terkena imbas erupsi Anak Gunung Krakatau dan tsunami.

"Penyelamatan itu di tengah laut dan pulau di sekitar Anak Krakatau. Peneliti dari Undip itu lagi di Pulau Anak Gunung Krakatau," tutur Dedi.(cuy/jpnn)


Direktorat Polair Baharkam Polri telah menyisir Pulau Sangiang, Banten menyusul tsunami yang terjadi di Selat Sunda dan mengevakuasi 29 orang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News