Semangat Hentakan Kaki Telanjang Anak Waisai
"Naga dipilih karena kami ingin ini semacam simbol bahwa naga itu melindungi, masyarakat harus juga menjaga apa yang jadi milik kita, terutama kekayaan alam," kata Amir.
Latihan ini, diakuinya, sudah berjalan cukup lama. Koreografer dan sutradara tarinya, didatangkan dari Yogyakarta. Untuk siswa yang duduk di bangku sekolah, sambungnya, mendapat izin libur untuk berlatih menari.
Antusias anak-anak diakuinya cukup besar. Buktinya mereka tetap rajin mengikuti pelatihan meski cukup sulit untuk mengikuti gerakan tari.
Latihan diadakan dari pukul 15.00 hingga pukul 18.00. Meski belum memakai kostum-kostum resmi, latihan tarian ini pun berhasil menghipnotis wisatawan yang menyaksikannya. Sejumlah wisatawan tampak mengabadikan dengan kamera video maupun foto tarian Ikan yang dibawakan anak-anak tersebut.
"Kami budayawan hanya khusus menyiapkan acara seniman. Saya juga siapkan tambur dan alat musik Papua. Lagu-lagunya kami yang modifikasi sehingga menarik," sambung Amir.
Rasanya sudah tak sabar ingin melihat tarian sesungguhnya ini saat puncak Sail Raja Ampat mendatang. Apalagi senyum khas anak-anak Papua ini mengingatkan kita bagaimana mereka terlihat merdeka dan bahagia dengan kesederhanaan di gugusan pulau cantik itu. (flo/jpnn)
"Hee yamko rambe yamko aronawa kombe Hee yamko rambe yamko aronawa kombe Teemi nokibe kubano ko bombe ko Yuma no bungo awe ade Teemi nokibe
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor