Semen Drum

Oleh: Dahlan Iskan

Semen Drum
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka proyek-proyek seperti Monas Jakarta, Jembatan Ampera Palembang, dan Sarinah, semennya dari Padang. Masih kokoh sampai sekarang. Mungkin karena tidak ada yang menendang Monas.

Pada 1950-an barulah dibangun pabrik semen kedua di Indonesia: Semen Gresik. Lalu Tonasa. Lalu swasta pertama: Tiga Roda, Cibinong, Bosowa. Lalu pabrik semen asing: Tiongkok. Kecil-kecil tetapi banyak.

Mutu semen itu, kata para kontraktor, hampir sama. Dari pabrik yang mana pun dan merek apa pun. Perbedaan kualitas lebih ditentukan pada tukang di lapangan saat menggunakannya.

Orang Padang tentu sangat bangga dengan sejarah panjang itu. Makanya Jasmin langsung telepon saya ketika nama Semen Padang dianggap terjelek.

Dia tahu yang bicara bupati Kediri, Jatim. Akan tetapi saya juga orang Jatim: harus ikut bertanggung jawab. (*)


Berita Selanjutnya:
Pajak Roket

AWALNYA berita kecil: Bupati Kediri ngamuk-ngamuk. Salah satu kalimatnya menyebut Semen Padang kualitas terendah. Ujungnya minta maaf.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News