Semester I 2023, Kimia Farma Raih Pendapatan Rp 4,95 Triliun

Semester I 2023, Kimia Farma Raih Pendapatan Rp 4,95 Triliun
Logo Kimia Farma. Foto : Ricardo/JPNN.com

Di tengah rebranding yang tengah digencarkan, layanan laboratorium medis dan klinik berkontribusi baik terhadap pendapatan.

Dalam laporan keuangan tercatat capaian layanan laboratorium medis dan klinik sebesar Rp488,16 miliar atau meningkat 16,60% dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp418,66 miliar.

Adapun penjualan obat over the counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85%, dari periode 2022 sebesar Rp1,01 triliun menjadi Rp1,06 triliun pada semester I 2023.

Sementara itu, kategori alat keseahatan berkontribusi senilai Rp49,02 miliar, terkontraksi 14,75% dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp57,50 miliar.

Peningkatan pendapatan menyebabkan emiten ini mampu mencetak laba operasional positif sebesar Rp236,29 miliar. Capaian ini berbanding terbalik dengan periode yang sama 2022, di mana Kimia Farma masih mencatat rugi operasional sebesar Rp15,67 miliar.

"Pencapaian kinerja positif tersebut mampu mendorong bottom line Kimia Farma dengan membukukan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar sepanjang semester I 2023. Jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu, Kimia Farma mencatat kerugian bersih Rp206,30 miliar," jelas David.

Pertumbuhan mengesankan juga terjadi pada sisi aset. Kimia Farma mencatat total aset sebesar Rp 20,60 triliun pada semester I 2023. Angka ini mengalami pertumbuhan sekitar 1,21% dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp20,35 triliun.(chi/jpnn)

Raihan pendapatan Kimia Farma secara konsolidasi hingga Juni 2023 disokong oleh kuatnya penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News