Sempat Sesumbar, Presiden Erdogan Ternyata Tidak Siap Menghadapi Virus Corona

Sempat Sesumbar, Presiden Erdogan Ternyata Tidak Siap Menghadapi Virus Corona
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com, ISTANBUL - Turki baru melaporkan kasus virus corona pertamanya sekitar dua minggu lalu. Kini 3.629 orang sudah dinyatakan positif di negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut.

Lonjakan kasus di Turki lebih buruk ketimbang sebagian besar negara lain. Pemerintah pun telah gagal memenuhi target untuk melakukan 10.000 tes per hari.

"Angka tes kami rendah. Kami tentu tidak siap. Negara-negara yang siap harus memiliki angka tes tinggi," kata Sinan Adiyaman, ketua Asosiasi Dokter Turki (TTB).

Pemerintah mengatakan telah mengambil langkah-langkah tepat waktu untuk menunda wabah. Tetapi Adiyaman mengatakan Turki lambat dalam beberapa langkah, termasuk menangguhkan liga olahraga dan mengkarantina yang datang dari luar negeri.

"Sekitar 200.000 orang tiba dari luar negeri sejak wabah dimulai, dan mereka hanya diberikan tes demam sederhana dan dilepaskan di seluruh Turki dengan cara yang tidak terkendali," katanya.

"Anda tidak bisa melawan pandemi dengan cara ini," tegas dia. Sejauh ini, virus corona menewaskan 75 orang di Turki.

Sekitar 40.000 tes telah dilakukan termasuk sekitar 7.000 tes dalam 24 jam terakhir, menunjukkan Turki ingin memenuhi target Menteri Kesehatan Fahrettin Koca yang ditetapkan seminggu lalu.

Jumlah itu hanya dua pertiga dibandingkan tes yang dilakukan di Korea Selatan dimana negeri ginseng itu melakukan lebih banyak tes setiap harinya daripada Turki.

Turki baru melaporkan kasus virus corona pertamanya sekitar dua minggu lalu. Kini sudah 3.629 orang dinyatakan positif di negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News