Sempat Terinjak-injak Saat Tragedi Kanjuruhan, Remaja Ini Bisa Selamat

Sempat Terinjak-injak Saat Tragedi Kanjuruhan, Remaja Ini Bisa Selamat
Gate 13 atau Pintu 13 Stadion Kanjuruhan. Konon di lokasi ini ditemukan banyak Aremania yang meninggal. Foto: Ridho Abdullah/JPNN

Pertimbangan dibawa pulang itu diambil karena kondisi pasien berjubel di rumah sakit. Kenyataan itu membuat dia tidak tega jika anaknya tetap dirawat di rumah sakit di Malang.

Insiden 1 Oktober 2022 ini menjadi pengalaman berharga bagi Rina Wahyuni sebagai orang tua. Kondisi anak pertamanya itu hingga kini belum pulih. Selain medis, upaya nonmedis juga dilakukan demi kesembuhan sang anak.

Ingin jadi polisi

Kejadian tragis di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menangguhkan harapan Muzaki dan orang tuanya untuk mendaftar menjadi polisi.

Sejak lulus tahun lalu, Muzaki langsung daftar di Polri dan TNI, namun, kala itu tidak lolos.

Kesempatan untuk mewujudkan menjadi polisi terus dicoba. Hingga kemudian, Muzaki mengambil pelatihan khusus sebelum mendaftar untuk mengikuti seleksi.

Pelatihan pun sudah berjalan dua pekan, namun, harapannya untuk bisa kembali daftar harus tertunda, karena insiden ini. Keluarga pun masih fokus pada upaya penyembuhan dan pemulihan sebelum Muzakki berjuang lagi mendaftar di kepolisian.

Hingga kini, lengan kirinya masih diperban akibat luka tertindih suporter lainnya dalam insiden di Stadion Kanjuruhan itu.

Tragedi Kanjuruhan seusai laga Arema FC versus Persebaya pada 1 Oktober 2022 masih menyisakan banyak cerita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News