Semua Pihak Harus Bersinergi untuk Atasi Stunting

Semua Pihak Harus Bersinergi untuk Atasi Stunting
Suasana di salah satu Posyandu di Provinsi Riau. Foto Riau Pos/JPNN.com

Beberapa kabupaten yang dijadikan prioritas itu merupakan daerah yang mempunyai angka balita stunting tertinggi seperti di Sulawesi Tengah, NTT, Bali, hingga Papua.

Jokowi menambahkan, pogram tersebut juga melibatkan PKK dan posyandu daerah setempat.

Tujuannya untuk menggencarkan sosialisasi pola hidup sehat dan menambah asupan makanan yang diberikan.

“Melalui program pemberian makanan tambahan yang dijalankan pemerintah pusat baik berupa telur, ikan, kacang hijau, susu, juga tambahan biskuit seperti kemarin. Intinya makanan lokal akan lebih didahulukan,” ungkap Jokowi.

Anggota UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Damayanti Rusli S mengatakan, pengentasan stunting yang krusial di Indonesia sekarang ini dapat dilakukan dengan cara menekan peningkatan kasus stunting, memantau pertumbuhan bayi dan balita, hingga melakukan terapi untuk bayi yang membutuhkan.

Menurut Damayanti, untuk mengatasi stunting harus dilakukan secara terstruktur.

Dia berharap Jokowi dapat mendorong gerakan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya stunting terhadap keberlanjutan generasi.

“Pemerintah juga harus menyamakan persepsi antara lembaga negara, kemudian melibatkan dan bukan mengucilkan industri. Menyatukan langkah untuk mencari solusi, termasuk mencari cara untuk mengantisipasi agar masalah ini tidak berulang,” ujar Damayanti.

Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia mengalami stunting akibat gizi buruk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News